08 April 2020  |  Umum
Oleh : Fairus Rizki Nurrahmawati, S.Ars

Jepang yang dikenal akan keindahan bunga sakura dan origaminya, nyatanya juga memiliki kaidah dan filosofi hidup serta arsitektur yang tidak kalah menawan. Kesederhanaan dan filosofi hidup orang Jepang yang gemar dengan gaya hidup minimalis rupanya lambat laun diapliasikan ke dalam kaidah arsitektur serta interior hingga menjadi tren. Selain dikenal selalu menerapkan filosofi zen dalam arsitektur dan interior bangunan, orang Jepang rupanya juga memiliki filosofi lainnya yang tak kalah menarik, yaitu wabi-sabi. Wabi-sabi adalah filosofi estetika kuno dari Jepang terpengaruh dari Taoisme dan ajaran Buddha Mahayana. Filosofi wabi-sabi percaya bahwa keindahan dan estetika datang dari detail-detail yang tampak kasar, tidak rapi, sederhana, tidak mencolok, dan terabaikan. Jika diaplikasikan pada arsitektur dan interior, tren wabi-sabi ini mampu menciptakan suasana hunian yang alami, natural dan dreamy dengan penggunaan warna earthy. Hasil akhirnya, justru mampu menampilkan pemandangan interior rustic yang otentik ala Jepang.

Lakukan cara berikut ini jika Anda ingin menerapkan filosofi Wabi-Sabi pada interior hunian Anda.

1. Gaya interior minimalis

desain interior

Ciri utama hunian yang menggunakan filosofi wabi-sabi asal Jepang ini adalah dengan menggunakan gaya interior yang super minimalis. Saking minimalisnya, maka tidak boleh ada ornamen atau artwork yang hanya ‘mejeng’ doang tanpa memiliki fungsi. Fungsionalitas dan kesederhanaan merupakan kunci utama dari wabi-sabi.

2. Penggunaan warna-warna alam

desain interior

Gunakan warna alam untuk tone seluruh ruangan seperti abu-abu, hitam, cream, coklat, putih dan beige. Warna netral yang basic mampu membuat interior terasa dreamy, ringan, sederhana dan tampak alami.

3. Gunakan kayu tua, bukan marmer

desain interior

Dalam filosofi wabi-sabi, detail-detail yang tampak kasar, tidak rapi, sederhana, tidak mencolok, dan terabaikan justru dianggap indah dan berharga. Oleh karenanya, gunakan kayu tua dan bahan yang tampak ‘berumur’ alih-alih batu alam seperti marmer atau granit yang mengkilap.

4. Tata ruang lega dan terbuka

desain interior

Rumah yang mengaplikasikan filosofi wabi-sabi jarang menggunakan sekat  untuk membatasi ruangan. Hal itu dikarenakan konsep wabi-sabi percaya mengenai pentingnya konektivitas antar-ruang untuk mendukung interaksi antar-penghuni rumah sehingga muncul keharmonisan. Oleh karenanya, antar-ruang dalam rumah dengan ruang atau area di luar rumah harus terbuka dan lega sehingga muncul kesan menyatu dengan alam.

5. Memiliki bukaan berukuran besar

desain interior

Untuk mendukung munculnya kesan menyatu antara ruang luar dengan ruang dalam di rumah, maka rumah dengan filosofi wabi-sabi umumnya memiliki banyak bukaan berukuran besar. Dengan demikian, pencahayaan dan penghawaan alami dapat bebas keluar-masuk rumah dengan lancar serta menciptakan koneksi antara alam dengan hunian tempat tinggal.

Rumah dengan interior bergaya wabi-sabi memang indah, tapi untuk mewujudkannya tentu tidak mudah. Untuk itu, gunakanlah jasa Emporio Interior untuk mendesain, mengubah gaya interior serta memberi sentuhan wabi-sabi pada tiap ruangan di rumah Anda.